HS, Trus Belajarnya Pake Apa?

Unknown | Tuesday, May 28, 2013 | |
Bismillah.

Sebagai seorang Ibu, tentunya aku ingin anak-anakku mendapatkan segala yang terbaik yang pernah aku dapatkan, juga dalam hal pendidikan. Aku ingin anak-anak mendapatkan ilmu dari sumber terbaik yang bisa kujangkaukan untuk mereka. Rasanya tidak berlebihan juga kalo dibilang, aku siap berkorban apa saja untuk pendidikan dan kesejahteraan mereka. Adalah naluriah setiap Ibu ingin melindungi dan mencukupi kebutuhan anak-anaknya.

Ketika pilihan homeschooling datang di hadapan kami, yang timbul adalah rasa panik: 'Apa yang mau kuberikan pada Aqeela?' 'Aku gak bisa ngajarin Fisika, Kimia dll?' 'Aku gak punya ketrampilan mengajar.' 'Aku gak tau semua ilmu.' 'Aku dapat bahan ajarnya dari mana?' 'Aduh, aku bakalan menghancurkan anakku sendiri dengan ketidaktahuanku #lebay#.'. Beribu-ribu pertanyaan yang meragukan diri sendiri, meragukan kemampuanku mengajar anakku, belum lagi kemampuanku mendidik dan mengasuh anak juga masih diragukan >.<  Tapi berbekal keinginan kuat dari Aqeela, aku maju. Jalan satu-satunya: browsing.

Waktu pertama kali browsing, ketemunya sama catatan keluarga Pak Aar dan Bu Lala. Lalu gabung di milis Sekolah Rumah, bahkan sempat kirim email khusus ke Pak Aar menanyakan bagaimana ni mau nekad HS tapi aku bekerja. Walau sudah diyakinkan Pak Aar bahwa bisa-bisa saja, tetap tidak yakin. Masih saja bertanya-tanya: 'Bagaimana nanti kalo pertanyaan anakku, tak bisa kujawab?' 'Bagaimana nanti kalo aku gak bisa lagi menemani belajarnya, karena keterbatasan pengetahuanku sendiri?'. Hadeuuhh, kalo mikir ke masa itu, kok kayaknya ribed banget ya aku. Tapi ternyata memang itulah proses yang harus dilewati. Masa-masa kalut, meribedkan diri dengan hal yang tak penting itu ternyata PENTING!!! Karena dengan begitu, segala pertanyaan galau bin kacau keluar semua. Layaknya laut lagi bergelora, segala hal dimuntahkan. Dan ketika badai sudah berlalu, yakinlah, cuaca akan lebih nyaman dan pemandangan akan lebih jernih ^_^

Dari berbagai pertanyaan tak penting bin galau bin kacau itu, kemudian proses mengendapkan berlangsung. Satu satu pertanyaan diurai. Dan ternyata, pertanyaan besar tentang bagaimana nanti aku menemani anak-anak belajar dan dari mana aku bisa dapatkan bahan dan materi ajar sudah terjawab dengan baik. Salah satu sumbernya: INTERNET dan bahkan ada yang GRATIS pulak #mata langsung berbinar-binar ala emak-emak#. Maka badai tahap II pun berlangsung. Iya, BENER, bener-bener BADAI. Badai kedua itu bernama: KEBANJIRAN BAHAN AJAR. Gak percaya? Coba search deh, pake kata kunci yang biasa aku pake: 'free resources for children' 'free homeschooling resources' dll dsb dsk. Belom kena badai? Pake yang lebih spesifik: 'free math' 'free english for kids' dll dkk. Belom kena juga? Pantengin FB-ku deh hehehe #promosi terselubung#.

Badai tahap II inilah yang kemudian melahirkan seleksi tingkat tinggi: 'apa yang penting?', 'apa yang harus didahulukan?'. Ini semua dikembalikan lagi kepada tujuan pendidikan masing-masing keluarga. Buatku sendiri, pendidikan adalah salah satu cara untuk mengenal Allah dan memberikan kontribusi terbaik sebagai ciptaan Allah yang terbaik. Jadi sekarang, aku lebih menekankan pendidikan berbasis Islam buat kami sekeluarga. Kami belajar Islam lagi, belajar Al Qur'an lagi bersama-sama. Maka sumber-sumber belajar yang penting buat kami sekarang ya belajar tentang kewajiban sebagai seorang Muslim.

Dan tetap saja, badai itu tetap berlangsung. Mana yang mau didahulukan, bahan mana yang mau dipake lebih dulu, tetap jadi pergulatan harian untuk menentukan materi belajar kami. Apalagi aku termasuk yang hobi window shoping materi belajar, maka yang sering adalah, kelelep alias hampir tenggelam dalam berbagai informasi yang ditawarkan, asli sampai sesak nafas milihnya hehehe. Yang gratisan? Bejibuuunnnn!!!!

Jadi kalo gak yakin tentang apa yang mau dipelajari dan dari mana bahan belajarnya, rajin-rajinlah browsing. Akan ada banyak kok, yakin. Jangan takut, jangan gentar, Allah membuka jalan dan memudahkan jalan bagi orang yang menuntut ilmu (redaksi hadits dan perawinya lupa *tutupmuka*). Ada banyak bahan tersedia untuk belajar, dari yang gratis sampai yang berbayar tersedia, tinggal milih mau pake apa.

Kapan-kapan, aku akan cerita tentang bahan yang aku pake buat anak-anakku tahun ini. Tapi bukan yang gratisan yak, yang berbayar ^_^ Tapi tetap lebih murah kok.


Allah yang memampukan ^_^

4 comments:

  1. apalagi skrg udah serba internet, bahan utk belajar lebih byk dan mudah didpt, ya

    ReplyDelete
  2. nah itu, saya penasaran banget mbak Ophie pake bahan ajar darimana :)

    ReplyDelete
  3. Iya Mba Myra, di internet banyak bangetttt
    :) Tinggal dipilih, dipilih, dipilih hehehe

    ReplyDelete
  4. Salah satu yang kami pake ada di sini ceritanya Mbakje http://homeschoolingpekanbaru.blogspot.com/2013/08/gudang-materi-homeschooling-kami.html

    ReplyDelete