HS dan Sosialisasi

Unknown | Monday, August 26, 2013 |
Bismillah

Isu sosialisasi rasa-rasanya tidak pernah habis-habisnya dibahas dalam keseharian pelaku homeschooling. Jika membahas homeschooling, maka komentar yang paling sering didengar antara lain: 'Trus sosialisasi anaknya gimana?', 'Kasian anaknya kan? Nanti gak punya temen sebaya.', 'Anak-anak jadi gak bisa bermain leluasa dengan sebayanya dong', dan lain-lain lagi. Seakan-akan pelaku homeschooling itu sedemikian tertutupnya dari dunia luar, sampai gak punya temen! Nah lho!

Sosialisasi sebenarnya tidak terlepas dari kehidupan seorang manusia, baik yang sekolah maupun yang memilih tidak sekolah. Sosialisasi merupakan proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dl lingkungannya: tingkat-tingkat permulaan dr proses -- manusia itu terjadi dl lingkungan keluarga. Dari pengertian di atas saja, tergambar jelas bahwa proses awal sosialisasi seorang anak terjadi BUKAN DENGAN YANG SEBAYA. Proses sosialisasi anak yang paling natural, paling awal adalah dengan keluarganya: ayah ibunya, kakek neneknya,  paman bibinya, seluruh anggota keluarga besarnya, yang bisa saja lintas gender, usia, suku, bahkan lintas negara dan agama. Sosialisasi adalah proses interaksi antar manusia, yang tentunya saling berbeda. Kenapa kemudian harus dipaksakan jadi sosialisasi antar manusia yang seragam?

Keluarga-keluarga homeschooler yang kukenal, memaknai sosialisasi seperti itu: interaksi antar manusia, baik yang memiliki kesamaan maupun perbedaan. Interaksi sosial adalah sesuatu yang wajar, karena manusia adalah makhluk sosial. Dengan demikian interaksi antar makhluk sosial inipun adalah suatu keniscayaan. Yang terpenting bukanlah 'menceburkan' anak-anak pada suatu sosialisasi tertentu, tapi menyiapkan anak-anak dengan aturan bersosialisasi, sehingga anak-anak bisa 'terjun' bersosialisasi di masyarakat yang beragam. Dan tugas orang tua adalah membantu anak menemukan jati dirinya sendiri sehingga anak mampu bersosialisasi dengan baik dengan tetap menjadi dirinya sendiri, tetap memegang teguh nilai-nilai yang dianutnya.

Selama anak melakukan interaksi dengan orang lain di luar dirinya sendiri, walaupun hanya satu orang, buatku sendiri itu sudah termasuk sosialisasi. Selama anak masih bisa menikmati hubungannya dengan orang lain, walaupun hanya dengan adiknya saja, orang tuanya saja, itu juga bentuk sosialisasi. Tidak perlu mempercepat proses sosialisasi anak, jika belum siap. Sama halnya dengan tak perlu tergesa-gesa memaksa bayi untuk bisa berjalan, dia akan berjalan sendiri sesuai waktunya, begitulah juga dengan proses sosialisasi anak. Ketika anak siap bersosialisasi lebih luas daripada hanya sekedar sosialisasi dalam keluarga, dia akan mencari bentuk-bentuk sosialisasi lainnya. Dan ketika anak-anak siap untuk meluaskan sosialisasinya, sebagai ibu, aku hanya bisa berharap dan berdoa: semoga aqidah mereka tetap kokoh dan mereka tetap menjadi diri mereka sendiri.

Allah Yang Memampukan

8 comments:

  1. assalamualaykum..salam kenal, ana ummu allegra..
    Setuju mbaa...sukron yaa sudah mau berbagi... ^^

    ReplyDelete
  2. Wa'alaikumussalam.
    Salam kenal kembali Mba :)

    ReplyDelete
  3. Assalamu'alaikum
    salam kenal, mba
    :)

    ReplyDelete
  4. Students should have the proper knowledge for succeeding in the academic field. There are so many literary writing types that students tend to get confused. They take information security assignment help. from experts to achieve good grades.
    5 Differences That Students Must Know Between Dissertation and Research Paper
    It is commonly seen that students tend to get confused between a research paper and a dissertation paper. The reason behind this confusion is some of the similar features of both documents. Students often seek supply chain management assignment help when they cannot find the difference between the other types of essays.
    The difference in terms of definition – a research paper help. is a literary project that a student presents based on independent knowledge. Then, after collecting relevant and sufficient data, it is put together in an illustrative format.
    Students need to write a dissertation paper as a term paper for a post-graduation degree. In many countries, a dissertation is also written by PhD students.
    The difference in terms of length – the length of a research paper is usually very long. The massive size of the math assignment help, is due to the summing up of all the facts, data and individual findings.
    The difference in terms of knowledge – for writing a research paper, one must be very accurate with the facts, numbers and data. You have to present the paper independently. You have to organise and present the outcome of the work critically by following the guidelines available to you.
    The difference in terms of publication – research papers are like long articles with facts and accurate data that shed light on a particular topic.
    Whereas a dissertation paper is like a comprehensively written book that has been published recently. The nature of the paper is very comprehensive and informative.
    The difference in terms of formatting – the main components of a research paper are an introduction, body and conclusion.
    The dissertation paper begins with an introduction followed by a literature review supported by factual data. Dissertation papers are more like long essays. There are several kinds of essays; students take online exam help when confused with the formats.
    We have a few more services: 1201qbt Answers| 1202nrs Solutions| 1207045 Assignment Answers| 1207269 Task Answers| 12515 Assessment Answers

    ReplyDelete